
KAI Hari Air Sedunia Tekankan Efisiensi dan Inovasi Pengelolaan Air
Jakarta, 21 Maret 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia yang tahun ini mengusung tema “Glaciers Preservation”, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menegaskan komitmennya dalam mendukung pelestarian sumber daya air nasional. KAI terus berinovasi dalam pengelolaan air secara berkelanjutan, mulai dari efisiensi penggunaan hingga pengelolaan limbah air di seluruh wilayah operasionalnya. Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menegaskan, “KAI menyadari pentingnya peran air dalam operasional perusahaan serta kehidupan masyarakat secara luas. Oleh karena itu, KAI berkomitmen untuk menjaga efisiensi penggunaan air di seluruh wilayah operasionalnya.”
Sebagai perusahaan transportasi massal yang melayani jutaan penumpang setiap hari, KAI mencatat penggunaan air bersih terutama untuk kebutuhan domestik seperti toilet, wudhu, dan keperluan sanitasi lainnya. Sebagian besar sumber air berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), sementara pada situasi tertentu digunakan air tanah yang dipompa menggunakan mesin. KAI secara transparan mencatat konsumsi airnya untuk mengukur efektivitas program efisiensi yang diterapkan. Pada tahun 2022, penggunaan air KAI Group tercatat sebesar 782,74 Megaliter, terdiri dari 216,91 Megaliter air permukaan, 365,43 Megaliter air tanah, dan 200,41 Megaliter air PDAM. Sementara pada 2023, konsumsi air menurun menjadi 555,76 Megaliter, terdiri dari 61,84 Megaliter air permukaan, 358,03 Megaliter air tanah, dan 135,90 Megaliter air PDAM.
Untuk mencapai target efisiensi, KAI melaksanakan sejumlah langkah strategis, seperti pendataan dan pemasangan flow meter di seluruh wilayah operasional hingga tahun 2028. Flow meter ini berfungsi memantau penggunaan air secara akurat sehingga efisiensi dapat diukur dengan jelas. Selain itu, KAI menargetkan efisiensi penggunaan air lebih dari 5% pada periode 2024-2028, meningkat menjadi lebih dari 10% pada 2040-2060, dan di atas 15% setelah tahun 2060. “Dalam mendukung efisiensi penggunaan air, KAI telah merancang sejumlah target pengelolaan air limbah. Pada periode 2024 hingga 2025, KAI menargetkan pengelolaan air limbah di lebih dari 50% lokasi operasional, meningkat menjadi lebih dari 75% pada 2026-2028, dan 100% pada 2028-2060,” jelas Anne.
Sebagai bentuk nyata upaya efisiensi air, KAI juga mengadopsi teknologi ramah lingkungan dengan mengimplementasikan sistem Automatic Train Wash Plant (ATWP) di LRT Jabodebek. Sistem ini memungkinkan pencucian kereta secara otomatis dengan efisiensi tinggi dan penggunaan air yang lebih sedikit. “ATWP dilengkapi dengan Water Treatment System yang mengolah air bekas pencucian agar dapat digunakan kembali. Dengan teknologi ini, air yang sebelumnya digunakan untuk membersihkan kereta akan disaring untuk memisahkan kotoran seperti tanah, pasir, oli, dan gemuk.
Proses ini memungkinkan pengurangan konsumsi air baru secara signifikan, mendukung prinsip daur ulang air secara berkelanjutan,” papar Anne. Dengan berbagai inovasi dan target progresif, KAI ingin menjadi pelopor pelestarian air di sektor transportasi massal. “KAI berkomitmen untuk berperan aktif dalam mendukung upaya pelestarian sumber daya air. Melalui program efisiensi yang terus kami tingkatkan, kami ingin memastikan bahwa sumber daya air dapat terjaga dengan baik untuk generasi mendatang,” tutup Anne.
(Redaksi)