
Pengalaman Berkesan Menikmati Keindahan Alam Indonesia Melalui Jendela Kereta Panoramic
Jakarta, 1 Mei 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat tren positif penumpang Kereta Panoramic sejak diluncurkan pertama kali pada Desember 2022. Pada Tahun 2025, hingga kuartal pertama KAI telah melayani 24.968 pelanggan. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 40% dibandingkan periode yang sama di tahun 2024, yang mencatat 17.804 penumpang.
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo mengatakan sejak dirangkai secara regular dengan KA-KA yang memiliki rute melewati daerah-daerah yang terkenal dengan keindahan alam seperti wilayah mulai dari Purwakarta hingga Banjar, Kereta Panoramic penumpangnya terus mengalami peningkatan.
Seperti pada relasi Gambir – Garut yang melewati Bandung , penumpang bisa menikmati kemegahan bangunan peninggalan era kolonial seperti jembatan Cisomang dan terowongan Sasaksaat. Selain itu penumpang juga dimanjakan pemandangan keindahan alam pegunungan dan hijaunya persawahan.
“KAI menyadari bahwa bentang alam Indonesia yang mempesona memiliki daya tarik tersendiri. Melalui adanya Kereta Panoramic, KAI ingin menghadirkan cara baru bagi masyarakat untuk menikmati keindahan tersebut secara lebih imersif dan nyaman,” terang Didiek
Kereta Panoramic dikelola oleh KAI Wisata yang merupakan anak usaha KAI, dirangkaikan secara regular di sejumlah KA. Beberapa KA tersebut diantaranya KA Argo Wilis dan KA Turangga (Bandung – Surabaya Gubeng PP), KA Parahyangan (Bandung – Gambir PP), KA Pangandaran (Banjar – Gambir PP), dan KA Papandayan (Garut – Gambir PP).
“Masyarakat yang ingin mencoba pengalaman menggunakan Kereta Panoramic bisa melakukan pemesanan tiket melalui aplikasi Access by KAI. Selain terangkai dengan KA regular, Kereta Panoramic juga bisa dinikmati oleh masyarakat dengan metode sewa,” ungkapnya.
Konsep Kereta Panoramic yang terbukti mampu memikat hati banyak orang. Tren positif ini terlihat dari data jumlah penumpang, saat pertama kali diperkenalkan dan dirangkai dengan KA Taksaka Tambahan relasi Gambir – Yogyakarta PP, Kereta Panoramic berhasil menarik 911 penumpang dalam sepekan terakhir di bulan Desember 2022.
Kemudian, pada Tahun 2023 saat dirangkai dengan beberapa KA, jumlah penumpang Kereta Panoramic melonjak signifikan menjadi 31.699 orang. Peningkatan yang luar biasa terjadi di tahun 2024, di mana KAI melayani 107.119 penumpang atau tumbuh 238 % dibanding tahun sebelumnya.
Pemandangan indah yang dapat dinikmati saat Kereta Panoramic melewati daerah Priangan diantaranya di sekitar Stasiun Leles, Garut, penumpang dapat menikmati pemandangan beberapa gunung yang indah. Stasiun Leles terletak di Kadungora, Garut, pada ketinggian sekitar 697 meter di atas permukaan laut. Jalur rel di daerah ini dikenal dengan lintasan berkelok dan kontur menanjak, serta panorama alam yang luas dan terbuka.
Disamping itu para penumpang juga dimanjakan dengan pemandangan beberapa gunung yang dapat terlihat dari jalur rel di sekitar Stasiun Leles, diantaranya Gunung Guntur, Gunung Mandalawangi, serta Gunung Cikuray. Dengan keindahan alam yang ditawarkan, perjalanan dengan kereta api melalui jalur ini memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para penumpang dan penggemar fotografi.
Sementara itu Vice President Public Relations KAI, Anne Purba mengatakan, “Pesona Bumi Parahyangan dengan deretan pegunungan yang megah serta hamparan hijau persawahan dan perkebunan memang sangat memanjakan mata. Keindahan inilah yang menginspirasi penamaan ‘Parahyangan’ untuk salah satu kereta api relasi Bandung – Gambir PP.”
Tidak hanya itu, Kereta Panoramic juga mendapatkan sambutan hangat saat diuji coba dengan KA Mutiara Timur Tambahan relasi Surabaya Gubeng – Ketapang (Banyuwangi) pada momen libur Lebaran serta Natal dan Tahun Baru. Rute ini memberikan pengalaman tak terlupakan dalam menikmati panorama deretan Gunung Argopuro, Gunung Raung, hingga Gunung Ijen, serta lembah dan dataran hijau yang membentang luas.
Keunggulan utama kereta panoramic terletak pada desainnya yang memungkinkan penumpang menikmati pemandangan secara maksimal. Jendela kaca yang lebar dan sunroof yang dapat dibuka memberikan sensasi pemandangan 360 derajat yang tak tertandingi.
“Meski memiliki jendela yang lebar dan sunroof yang dapat dibuka, penumpang Kereta Panoramic tidak akan merasa kepanasan pada siang hari. Hal itu karena Kereta Panoramic sudah dilengkapi kaca yang dapat meredam panas dan fasilitas pendingin ruangan yang tetap dapat bekerja maksimal meskipun cuaca di luar sedang terik, sehingga penumpang tetap merasa nyaman,” jelasnya.
Inovasi ini membuktikan bahwa kereta api kini bukan hanya sekadar moda transportasi, tetapi telah bertransformasi menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman wisata yang unik dan berkesan.
“Dukungan dan kepercayaan masyarakat menjadi motivasi bagi KAI untuk terus berinovasi dan menghadirkan layanan kereta api yang tidak hanya memenuhi kebutuhan transportasi, tetapi juga memberikan pengalaman perjalanan yang berkesan dan sesuai dengan perkembangan zaman,” pungkas Anne. (Redaksi)